It was our second Coldplay concert, and we still got the goosebumps! Kali ini, kami nonton di Gelora Bung Karno. Berkat tangan wangi Hengky, kami dapet 8 tiket direct tanpa calo :’))) Kedelapan tiket tersebut, dibagi ke temen-temen tanpa mark-up. Awalnya, saya sempet mikir cuanin aja. Tapi, kata Hengky solidarity,Ā šĀ . Waktu pre-sale dia udah ngerasain gimana sedihnya emang suka banget dari lama dan beneran niat nonton tapi ga dapet tiket. Sementara, di instastory berseliweran orang yang beli doang terus ngejual dengan harga ga masuk akalĀ sok keren. Sebenarnya sah-sah aja sih, tapi kok gimana gitu yaaa IKYK hehehe
War Tiket Coldplay
Saya dan Hengky sedang berada di Jogja ketika penjualan tiket dimulai. KamiĀ stand by berada diĀ jaringan internet yang berbeda. Hengky pakai Indihome dan saya pakai I connect. Satu device menggunakan 1 jaringan. Jadi, kami menyiapkan 4 device. (1) Laptop 1 connect ke Indihome pakai LANĀ (2) Laptop 2 connect ke I connectĀ pakai wireless (3) Hanphone 1 pakai jaringan XL (4) Handphone 2 pakai jaringan IM3. Kami menyiapkan 4 email yang berbeda dedicated untuk masing-masing device karena 1 email maksimal membeli 4 tiket.
Pemenangnya device pertama, connect ke Indihome pakai LAN dan dapet antrian dibawah 1000! Namun, di halaman payment, kami terkena error huhuhu Beruntungnya device ketiga, handphone pakai jaringan XL, berhasil masuk ke laman pemesanan.Ā Tapi,Ā yang bisa dicheckout tinggal festival. Target kami sebenarnya CAT 2 karena gamau nonton sambil berdiri. Akhirnya, kami beli yang ada aja daripada ga nonton sama sekali, festival 4 tiket dan berhasil dibayar. Tidak lama kemudian, Hengky iseng cek email device pertama dan ternyata ada konfirmasi pembayaran tiket transfer secara menual dan masih bisa dibayar! Akhirnya, antara yakin dan tidak, kami bayar tiket tersebut, dapet 4 tiket cat 2 dan alhamdulillah berhasil! Jadilah in total kami punya 8 tiket, 4 Festival dan 4 CAT 2.
Menuju Venue
Berkaca dari pengalaman konser Ed Sheeran 2019 lalu di GBK, naik transportasi umum pulangnya bakal super padat. Sementara, naik kendaraan pribadi dan parkir di GBK juga macet banget. Akhirnya, kami memutuskan untuk naik kendaraan pribadi tapi parkir di Tokopedia tower. Jadi, GBK-Tokopedia tower PP bisa naik MRT. Kalaupun pulangnya naik MRT penuh, kami bisa jalan kaki saja. Toh jaraknya hanya 1 stasiun dan masih terjangkau dengan berjalan kaki 30 menit.
Konser diadakan hanya 1 hari di tanggal 15 November 2023 hari Rabu. Jadi, traffic rush hour pulang kantor dan menuju konser bertumpuk jadi satu. Pukul 3 kami berangkat menuju Tokopedia Tower macet banget, hampir 2 jamĀ padahal jaraknya ga sampai 8 kilo :’)) Kami baru sampai di venue pukul 6 sore dan masih makan malam terlebih dahulu karena udah laper banget.
Ticket Fraud dan Kontrol Panitia yang Lemah
Pukul 7 malam, kami mengantri untuk masuk ke dalam GBK. Kami kira makin mepet waktu konser makin sepi. Ternyata salah :'((( Baru mau ngantri pemeriksaan tiket saja sudah super kacau. Crowd tidak terkontrol, tidak ada barisan dan berdesakan. Alhamdulillah, kami bisa masuk ke antrian pemeriksaan tiket. Telat 15 menit saja, walaupun memiliki tiket sah, kami tidak bisa masuk sama sekali karena waktu itu keadaan super kacau. Jadi, gerbang bener-bener ditutup ketika band pembukaĀ sudah tampil. Terlebih, banyak penipuan tiket. Orang-orang yang tidak memiliki tiket pun beberapa mencoba ikut ngantri terobos masuk. OMG serem banget.
Cukup kaget ketika berada di pemeriksaan tiket. Panitia hanya melihat tiket yang kami print dan KTP yang dibawa. Mereka tidak scan atau mengecek apakah tiket yang kami print asli atau palsu sama sekali. Jadi, ngeprint / bikin tiket palsu dan bawa KTP pun bisa masuk dan diberi gelang :’))) Lega bangetĀ perasaan kami begitu sudah dapet gelang dan bergegas mencariĀ kursi sesuai yang ada di tiket.
Ternyata, efek dari tidak divalidasinya tiket oleh panitia berlanjut. Alhamdulillah kami tidak terdampak karena tiket dibeli sendiri dan benar-benar sah. Beberapa orang yang membeli lewat calo, tidak mendapat kursi. Modusnya, calo tersebut membeli satu tiket dan menjual ke beberapa orang. Karena tidak divalidasi tiketnya sah / tidak (sudah ada yang mengclaim / belum), semua orang yang mebawa tiket duplicate dari calo bisa masuk! Pada ribut kenapa kursinya bisa duplicate sampai 3 orang :’)))
Sebelumnya, saya dan hengky nonton Coldplay di Bangkok. Mamat nonton Coldplay di Inggris. Kami ga mau banding-bandingin tapi kejadian-kejadian ini memaksa otak kami membandingkan Hahaha Dibandingkan dengan sesama negara berkembang pun, Bangkok, EO di jakarta ini benar-benar kacau. Dua banding lima kalo saya boleh nilai hehehe. Oiyaa, waktu di Bangkok tiket Coldplay dijual secara gradual juga dan bisa pilih nomor kursi. Waktu itu kami beli langsung di website, mulus tidak ada drama pembayaran walau antar negara :’)))
Coldplay in Jakarta!
Band pembuka, Rahmania Astrini, belum selesai tampil saat kami tiba. Kami duduk memposisikan diri dalam kehausan setelah sejam bedesak di antrian. Sementara, di depan kami pada minum boost berry bang, baunya harum banget. Hengky kabita dan keluar cari boost. Ternyata jauh tapi di jalan dia ketemu orang yang bagi-bagi air mineral gratis š Kami tidak bersiap membawa air mineral masuk karena pasti di sita di pemeriksaan tiket.
Kisaran 30 menit kami duduk menunggu, akhirnya penampilan Chris Martin & team dimulai! Kyaaa finally setelah menunggu dari bulan Mei. Fun fact, tahun lalu kami ngebatin pengen banget nonton coldplay lagi reminiscing our first concert date hahaha Alhamdulillah babang christ di 2023 ini mampir ke Indonesia untuk pertama kalinya š
Kalaupun temen-temen bukan penggemar Coldplay, konser ini must try once in a lifetime! Tidak hanya lagu-lagunya yang enak di dengar dan seru, ambiance yang dibangun dari tata cahaya, confetti, kembang api dan berbagai property konser lainnya benar-benar menghanyutkan.
Di konser Music of the Spheres kali ini, Coldplay membawakan sekitar 22 lagu. As always, we melted with ‘Yellow’! Back in 2017, we captured a mesmerizing moment when we sang this song with Chris for the first time, and we still felt the vibes in this concert. <3
Dimanapun dia konser, Coldplay selalu mencoba untuk tap in dengan local culture. Kali ini, dia membawakan pantun tentang Jakarta berbahasa Indonesia. Despite all of the imperfections, waktu babang Christ manggung dan benyanyi bersama, langsung lupa semua dramanya. Konser dimulai pukul 21.00 dan berakhir sekitar pukul 23.00
Kembali Pulang Setelah Konser
Sebelum pulang, kami jajan dulu di booth. Beberapa masih ada yang buka termasuk boost. Sungguh nikmat sekali ketemu boost setelah dua jam karaokean live sama Coldplay š Setelah istirahat sebentar, kami bergegas pulang sebelum MRT semakin padat. Beberapa kali kami mencoba mencari tempat mengumpulkan gelang, tidak ketemu š
Walau berusaha keluar lebih cepat, ternyata antrian MRT sudah menumpuk hingga antri di trotoar. Mengamati 15 menit tanpa ada pergerakan, kami memutuskan untuk jalan kaki dari GBK ke Tokopedia tower. Saat itu, jalan raya juga sangat macet, bergerak selangkah demi selangkah. Bahkan lebih cepet yang jalan kaki! Ternyata tidak hanya kami yang berpikir mending parkir di Tokopedia Tower dan ke GBK naik MRT,Ā beberapa mobil lain juga melakukan hal yang sama š
Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā
All in all, kami happyyy sekali akhirnya dapat bertemu Coldplay lagi di negeri sendiri. Tapi, konser ini menyisakan trauma tersendiri mulai dari war tiket, calo, sistem pemeriksaan tiket hingga yang trobos trobos masuk. Semoga kita semua dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya, teratur dan beretika aminnn <3