Liburan bulan lalu, saya berkesempatan untuk merasakan maskapai bintang lima-nya Jepang. Beli tiketnya karena promo sih. Hehehe. Mungkin, yang sudah membaca tulisan tentang liburan Jepang di sini, sudah tahu berapa harga tiketnya. Totalnya, untuk economy class pulang pergi Jakarta Tokyo dan one way Osaka Tokyo, Rp 4.750.000 PP! Murah kaaannn. Apalagi ini full services airlines, bukan LCC. 😀
Awalnya, bingung antara memilih JAL atau ANA karena dua-duanya lagi promo. Setelah lihat review-reviewnya dan katanya maskpai bintang lima, akhirnya pilih ANA.
Pemandangan Gunung Fuji dari Osaka ke Tokyo 😀
FOOD
Source: ana.co.jp
Saya sedih sekaligus senang dengan makanan ANA. Sedihnya, enggak dapet biokul yoghurt karena saat itu menu makanannya tidak ada yoghurtnya. Padahal, review yang saya baca pada dapet biokul. Hiks. Senangnya, karena ada cheesy omelet dan pengalaman pertama saya nyoba mie jepang pakai soyu.
Flight Jakarta-Tokyo, saya memilih makan omelet. Flight Tokyo-Jakarta saya memilih Japanese Food Seafood. Flight Osaka-Tokyo, tidak dapat makanan dan hanya minuman saja. Overall, menu makanan di ANA enak standar. Tapi, yang namanya lidah jawa kalau nggak pedas serasa ada yang kurang. Untungnya, bawa boncabe dan ladaku jadi tetap nyummy. 😀
Selama di pesawat, hanya diberi main course satu kali. Begitu mau landing, diberi roti lagi. Menu roti-nya pun berbeda-beda. Flight Jakarta-Tokyo, diberi roti isi daging dan flight Tokyo-Jakarta diberi roti isi manis-manis seperti manisan buah.
ENTERTAINMENT
Source: thepointsguy.com
Entertainment ANA cukup lengkap, yaitu Video, Games, Film, dan Music. Saya hanya menoton film dan memutar autoplay flight map. Film baratnya cukup update, walaupun enggak update banget. Saat itu, saya menonton MC Donald’s, Moana, dan Star Wars. Selebihnya, menikmati pemandangan dan tidur nyenyak. Hehehe.
Layar LCDnya touchscreen dan ada remote yang menempel di bawah LCD. Tetapi, tidak ada remote / navigasi di pegangan kursi. Jadi harus mencet-mencet di depan, tidak bisa di samping.
Pemandangan selama perjalanan siang hari itu bagus banget. Selepas dari laut Jawa, kita akan melewati Borneo. Dari atas, pemandangannya pegunungan hijau banget. Lalu, melewati Filipina. Dari atas, pemandangannya pegunungan tapi waktu saya lihat kurang hijau. Lalu, Hongkong dan Taiwan. Nah, ketika lewat sini nyenyak tertidur.
SEAT
Source: thepointsguy.com
Leg room ANA lega jadi 7 jam di pesawat enggak bikin pegel. Seatnya 3-4-3 dan sengaja pilih paling deket jendela. Brightness jendelanya bisa diatur-atur tinggal pencet, jadi ga perlu naik turunin jendela 😀 . Bantal di kursi juga bisa diatur naik turun.
HOSPITALITY
Source: thedesignair.net
Hampir semua pramugari dan pramugara di ANA Airlines adalah orang Jepang. Kebanyakan perempuan dan cantik-cantik. Mereka murah senyum dan sangat perhatian pada penumpang. Helpful. Berbeda ketika saya naik Ethiopian, bahkan bangunin penumpang agak teriak -_- dan jalannya gak nyantai. Mungkin karena berbeda budaya juga kali ya dan budaya Jepang memang high context.
LAVATORY
Source: airlines.net
Seperti toilet Jepang pada umumnnya, jika pertama kali lihat pasti bingung. Ya, karna di toilet itu banyak banget tombolnya. Ada tombol buat nyalain musik, semprot air, dan lain sebagainya. Tapi, musiknya bukan lagu-lagu popular, tetapi suara air. Jadi, biar seandainya kita pup dan kentut keras tidak kedengeran. Tujuannya, untuk memberikan privasi dan kita tidak malu. Selain itu, toiletnya hangat. Jadi, tempat buat duduknya itu hangat dan tingkat kehangatannya pun bisa di atur. Nah, kalau bagian ini saya belum tau apa tujuannya.
*Gambarnya nyomotin orang karena kamera belakang HP pecah jadi pada blur, tapi sama kok 🙂
