Jepang Thailand

Tips dan Pengalaman Menginap dengan AirBnB

August 5, 2017
jalan-jalan-sore-di-osaka-jepang-osaka-city-backpacker-jepang

Aman ga sih? Kalau host nya galak gimana? Bersih ga?

Itulah rata-rata pertanyaan teman-teman saya ketika ditawarin menginap dengan AirBnB. Sebagai platform persewaan dari perseorangan, tentu pelayanannya tidak selengkap di hotel. Namanya, juga numpang berbayar di property orang. 😀

Saya menggunakan AirBnB tiga kali, dua kali di Bangkok dan satu kali di Jepang. Berdasarkan pengalaman tersebut, sangat worth it dan tidak ada masalah yang berarti. Bahkan, happy karena dapat pelayanan melebihi ekspektasi dengan budget yang murah. Akan tetapi, tetap ada faktor “luck” tergantung dapet hostnya gimana dan lagi zonk tidak. Hehehe.

Di depan onsen, ga ada foto lain hehehe

Ketika berada di Bangkok, saya dan teman-teman menyewa sebuah apartment dengan harga 100 ribu per anak per malam. Fasilitasnya komplit, mulai dari ac, mesin cuci, setrika uap, dapur lengkap dari kulkas hingga microwave, tv, satu anak satu bed, kamar mandi air panas, tempat gym, onsen, bahkan Jacuzzi! Interiornya pun hampir semua produk IKEA. Yang lebih penting lagi, dekat dengan stasiun, mini market, dan tempat makan! Hmm, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan. Hehehe.  Berikut saya berikan tips memilih pesewaan AirBnB yang tepat.

di samping onsen bisa buat foto-foto lucu

1. Cara Booking Air BnB

Cara meggunakannya, cukup masukkan nama kota dan tanggal kita pergi. Nah, nanti akan muncul property orang apartment atau bagian dari rumah yang disewakan. Kita juga bisa menfilter sesuai budget dan fasilitas yang dibutuhkan.

2. Pakai Kupon Diskon.

Klik di sini  www.airbnb.com/c/fanniyah  untuk dapat kupon diskon dari saya. Lumayan, dapat potongan Rp 295.000,-. Hehehe. Tapi, voucher ini untuk yang belum mendaftar AirBnB saja. 😛

3. Lokasi yang Dekat Stasiun

Mapsnya di bagian bawah profil host

Dekat jauhnya lokasi dengan transportasi publik dapat dicek dari maps ataupun review lokasi. Maps nya ada dibagian bawah halaman setelah profil host. Biasanya, yang bintang lima memiliki lokasi yang bagus. Dekat transportasi publik atau minimarket. Namanya juga backpackeran, jadi transportasi publik yang jadi andalan. Hehehe.

4. Sesuaikan dengan House Rules

Ga aman buat anak kecil 🙁

Setiap property memiliki peraturan tersendiri dari host mereka. Ada yang memperbolehkan buat pesta-pesta, ada yang tidak. Ada yang boleh menggunakan dapur host, ada yang tidak. Bahkan ada keterangan boleh untuk pasangan LGBT atau tidak. 😀

5. Sesuaikan Fasilitas yang Dibutuhkan

Waaa yang ini ga ada ac, padahal lucu 🙁

Setiap property menyediakan fasilitas yang berbeda-beda, seperti ada yang pakai ac, ada yang tidak. Ada yang ada mesin cuci, ada yang tidak. Kalau saya sih sebisa mungkin lengkap tapi murah wkwkwk

6. Cek cek lagi

Moderate 🙂

Ini untuk memastikan property benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita karena terkadang ada property yang tidak memperbolehkan kita untuk membawa anak-anak. Bila tidak dicantumkan di informasi apartment, dapat dinyatakan langsung dengan menghubungi host melalui inbox. Cancelation policy juga harus diperhatikan, apakah strict atau moderate. Strict berarti uang dapat dikembalikan 50 % jika pembatalan seminggu sebelum tanggal kedatangan. Moderate berarti uang dapat dikembalikan full jika pembatalan 5 hari sebelum tanggal kedatangan. Untuk kedua tipe tersebut, biaya jasa AirBnB tetap tidak dapat dikembalikan.

 

7. Banyak Review dan Rata-Rata Bintang 4 sampai 5

Perfect 5 stars!

Di AirBnb ada ulasan dari tamu-tamu yang pernah menginap sebelumnya. Ini bisa jadi gambaran ‘mendekati valid’ kualitas property yang akan kita sewa. Pilih property yang banyak reviewnya dan memiliki rata-rata penilaian bintang 4 sampai dengan 5. Kalau reviewnya perfect bintang 5 dan yang mereview hanya satu orang, perlu untuk sedikit diselidiki dulu karena hanya satu sumber. Baca-baca juga apa yang reviewer keluhkan dan sukai tentang property yang akan kita sewa.

8. Baca Review Terburuk

Review terburuk bisa menjadi gambaran paling worst apa yang akan kita temui. Tujuannya, agar kita bisa mempersiapkan antisipasi ketika worst case ini terjadi. Misalnya, kamar kurang kedap suara. Nah, mesti prepare penutup telinga kalau hanya bisa tidur dalam keadaan benar-benar tenang. Ketika di Tokyo, property yang saya sewa kurang kedap suara. Jadi, suara tetangga terdengar dari kamar. Untungnya selalu pulang tengah malem dan kelelahan, jadi langsung bablas tidur. 😀

9. Save To Wish List

Keliatan bet kalau ga organize orangnya wkwkwk

AirBnB memiliki fitur wish list. Ketika backpackeran ke Jepang, saya membuat wish list untuk setiap kota, Tokyo, Kyoto, dan Osaka. Di sini, kita bisa menyimpan property pilihan. Jadi, membandingkan satu dengan yang lain lebih mudah.

10. Super Host

Profil super host

Super host merupakan award dari AirBnb jika host tersebut adalah host teladan. Award tersebut diberikan dengan melihat review-review dari penyewa property. Semakin banyak review positif, maka host dapat menjadi super host. Tapi, walaupun super host tetap kita harus menyesuaikan dengan kebutuhan kita karena setiap host memiliki karakter sendiri-sendiri. Oh iya, super host yang di fotonya ada lencana merah kuning seperti foto di atas.

11. Keep in Touch dengan Host

Ini penting untuk memiliki gambaran lebih jauh property yang kita sewa. Biasanya, saya akan meminta petunjuk lengkap bagaimana menuju ke property tersebut dengan transportasi yang recommended, ciri-ciri bangunan, bahkan tempat makan enak. Jangan lupa perkenalkan diri terlebih dahulu dan menggunakan bahasa yang sopan.

Nah, itulah pengalaman menggunakan AirBnB dan tips AirBnB. Selamat berburu!

 

 

You Might Also Like