Ini adalah tepat 7 hari setelah Coldplay Concert di Bangkok digelar. Menonton konser Coldplay adalah salah satu lifetime goals saya sejak dua tahun lalu. Awalnya, saya hanya iseng memberi tahu Hengky yang Coldplay addict jika Coldplay menggelar konser di Australia. Dia pun sangat excited tetapi ternyata tiket harga murah sudah soldout, tiket pesawat mahal, dan belum lagi ditakut-takutin visa Australia itu susah. Sejak saat itu, kami urungkan untuk menonton Coldplay dalam waktu dekat.

Foto dulu biar dapet butterbeer gratis
Beberapa bulan kemudian, di kelas teman-teman saya membicarakan tentang Coldplay Singapore. Saya pun ikut nimbrung dan bersiap-siap untuk rebutan tiket. Namun, di hari H saya lupa kalau itu penjualan tiket Coldplay Singapore dan baru inget ketika teman saya snapgram dia berhasil beli tiket. Ketika saya buka, tiket juga sudah habis.
Ada desas desus Coldplay juga akan menggelar konser di Bangkok. Saya dan Hengky sepakat untuk bertemu di kedai IQ yang wifinya juara untuk antri tiket konser Coldplay Bangkok. Penjualan dibuka pukul 10 a.m. Pukul 10.10 a.m., saya dan Hengky baru sampai kedai IQ. Alhasil, kami dapat nomor antrian di angka 12.000-an.
Menjelang pukul 11, akhirnya kami mendapat kesempatan untuk memasuki laman pembelian tiket. Tiket sudah mahal semua. Kami panik. Ternyata, memang belum semua kursi dibuka. Jadi, bertahap. Setelah refresh beberapa kali, kursi paling murah seharga THB 1500 dibuka! Langsung kami embat tiket tersebut. Total saldo yang berkurang untuk membeli dua tiket Coldplay tersebut adalah sekitar 1,4 juta an. Murah sekali mengingat yang lain sebiji diatas 1,5 juta.
Jujur, ini adalah kali pertama saya nonton konser. Jika bukan karena saya suka sekali sama band tersebut, saya tidak akan nonton. Lagu-lagunya juga banyak kenangan buat saya. Saya sengaja pilih yang duduk karena paling murah dan duduk. Saya belum berpengalaman dalam menonton konser, dan takut untuk ambil yang berdiri, takut keinjek-injek. Ternyata, berdiri tidak sengeri yang saya bayangkan dan malah lebih seru. Huhu.
Tiket saya beli via thaiticketmajor.com dan membayar menggunakan visa mandiri. Prosesnya tidak lama dan simple. Pelayanan dari EO-nya sangat bagus. Mereka fast respon untuk menjawab pertanyaan saya terkait hilangnya visa mandiri yang digunakan untuk membeli tiket dan tidak ribet.
Saya berangkat ke Bangkok transit di Kuala Lumpur karena Hengky pengen one day trip kuala lumpur. Sementara, teman-teman saya yang lain tidak melakukan one day trip sehingga titik temunya lansung di Bandara Suvarnabhumi plus untuk numpang tidur.
Pada hari H sekita pukul 10 a.m., saya menukarkan e ticket dengan tiket plastik di Stadion Rajamanggala. Antrinya tidak terlalu lama. Berhubung open gate pukul 5 p.m., saya dan teman-teman pergi ke Siam Paragon terlebih dahulu untuk ngadem.

Perahu murah meriah menuju Stadion
Saat akan menuju stadion, traffic sangat buruk dan macet. Kami pun menaiki perahu yang melewati sungai di Kota Bangkok untuk menuju stadion. Harga perahunya murah THB 17 per orang dan bebas macet walaupun sedikit kecipratan air sungai. Hehehe.

Kaos kebanggaan
Kami tiba di stadion sekita pukul 5 p.m. Hengky dan teman-teman saya terlebih dahulu membeli official merchandise. Ia membeli kaos yang harganya THB 1200, jika dirupiahkan 450 ribuan. Bahan dan sablonannya buruk padahal official merchandise dan harganya mahal. Sedikit menyesal tapi yang penting official. Wkwk.
Di sekitar stadion, banyak booth-booth yang menyediakan berbagai macam perlengkapan untuk menonton konser. Mulai dari waterproof case mungkin takut kehujanan, ponco, minuman, dan lain sebagainya. Saya menuju booth-booth gratisan, yaitu booth Honda yang menyediakan face painting gratisan, butter beer gratisan, ponco gratisan, dan air mineral gratisan. Hehehe.
Pukul 6.30 p.m. kami memasuki stadion. Hujan rintik-rintik dan kami tidak membawa ponco. Untungnya, tidak jadi hujan. Padahal, sedari sore Bangkok sudah mendung. Mungkin pawang hujannya memang jago. Hehehe. Kami menunggu cukup lama untuk melihat Chris Martin CS menyanyi di panggung.

Wristband yang harusnya ditilep 🙁
Sekitar pukul 8, acara dimulai. Akan tetapi, diisi oleh band dari Australia terlebih dahulu. Saya tidak tahu lagunya tapi enak di dengar. Di saat itu wristband Colplay di tangan saya mulai menyala. Yeay. Selesai penampilan band dari Australia, tenda-tenda yang ada di panggung mulai disingkirkan. Persiapan datangnya Chris Martin sedikit lama. Tapi, begitu melihat video opening saya mulai deg-deg an. Yeay salah satu lifetime goals bisa dicoret. Hehehe.
Penampilan di sini persis sama seperti ketika saya nonton di Youtube. Suaranya tidak berubah. Di sini saya berbas teriak nyanyi-nyanyi mengikuti Chris Martin dan berdiri lompat-lompat tanpa malu karena semua yang nonton kayak gitu. Hehehe. Jadinya, video konser yang saya rekam pun ada suara cempreng saya. Buruk jadinya. Hehehe.
Bayangan saya, bakalan romantis saat Chris Martin menyanyikan lagu Fix You, gandengan tangan. Ternyata, Hengkynya asyik sendiri dan sayanya juga. Overall, saya puas sekali dan next time harus nonton berdiri yang Pen A! Wkwkwk. Di sini, Coldplay juga menyanyikan lagu terbarunya Something Just Like This.
Penyesalan terbesar saya adalah tidak nilep wristband padahal bisa buat kenang-kenangan. Huhuhu. Saya mengikuti instruksi panitia untuk mengumpulkan wristband agar tidak dibuang sembarangan dan merusak lingkungan. Sementara, teman-teman saya ternyata membawa wrist band-nya pulang.
Konser selesai sekitar pukul 11 p.m. BTS sudah tidak beroperasi. Perahu juga sudah tidak beroperasi. Satu-satunya cara menuju hotel adalah dengan taxi atau ojek. Akan tetapi, semua taxi penuh dan harganya gila. Saya dan teman-teman pun ke Mc D dulu untuk mengisi perut dan beristirahat.
Jam semakin pagi. Akhirnya, sekitar pukul 2 malam, saya dan teman-teman menawar ojek. Harganya juga gila THB 400 atau 160 ribu per motor dan semotor bertiga tanpa helm! Ini adalah ojek termahal yang pernah saya naiki tapi saat itu benar-benar tidak ada pilihan lain.