D I Yogyakarta

Mengunjungi Langit di Tumpeng Menoreh

January 23, 2022

 

Hari ini, aku dan Liina iseng buat cari sarapan di daerah Kulon Progo. Sebelum pergi, kami iseng scroll Tiktok dan ketemu lokasi yang bagus banget kayak negeri di atas awan, namanya Tumpeng Menoreh. Pukul 6 pagi, kami otw berdua menggunakan mobil dan Liina yang nyetir. Karna niatnya hanya buat cari sarpan, kami cuss ke sana tanpa mandi dan dandan. Tapi, itu hal yang disesali karna tempatnya bagus bangettt buat foto-foto. Bahkan, beberapa pengunjung sampai foto berganti-ganti pakaian.

Kami tidak curiga apapun bagaimana medan yang akan dilalui. Karena waktu lihat di Google Maps, jalananya aman buat papasan mobil, beraspal dan tanjakannya juga tidak terlalu curam. Setelah naik turun lewati lembah dengan jalanan yang mulus, tibalah kita di titik lokasi Google Maps Tumpeng Menoreh. Ada pintu gerbang besar berwarna kuning oren dengan tulisan “Wisata Alam Nglinggo Tritis”. Setibanya di sana, kami langsung masuk ke gerbang tersebut dan bingung, Google Maps sudah menunjukkan tiba di lokasi tetapi hanya ada jalan nanjak ke atas. Setelah melihat sekeliling, ada petunjuk  untuk menuju Tumpeng Menoreh masih naik ke atas lagi sejauh 3 km lagi. Jalanannya sudah aspal tetapi di beberapa titik hanya muat 1 mobil sehingga harus pergantian. Terlebih, jika kiri jurang kanan tebing.

Setelah 2 km nanjak ke atas, terdengar suara seperti hewan terjepit di roda mobil. Kami menepi  dan ternyata mobil overheat. Sebelum berangkat, air radiator lupa untuk dicek 🙁 . Cukup panik karna jalan yang digunakan untuk menepi hanya cukup dilalui satu mobil, kiri jurang dan kanan tebing. Kami menunggu sekitar 10 menit sampai berani membuka tangki radiator. Saat akan mengisi air radiator, ada mobil raize yang dikendarai mas mas dari arah atas. Kami makin panik, karna air radiator belum sempat diisi, penutup depan sudah buka, dan indikator overheat masih menyala. Mas-mas yang naik mobil tersebut turun dan baik banget nananyain kondisi kami dan mobil. Dia juga memberi tips cara masukin air radiator, harus sembari mobilnya dinyalakan karna biar katupnya kebuka. Dia juga memberikan air mineralnya ke kami karna persediaan air sudah habis. Huhu terimakasih banyak mas, sehat dan bahagia selaluu. Terharu banget ditolongin out of nowhere. Turned out yang nolongin kami Mas Erix Soekamti, saking paniknya sampai ga sadar. Terima kasih banyak Mas Erix sudah menolong kami, sehattt dan sukses selaluu.

Urusan air radiator selesai dan indikator overheat sudah mati. Kami melanjutkan perjalanan 1 kilometer lagi, gas terus ke atas dan alhamdulillah indikator overheat tidak menyala lagi. Ternyata, lokasi Tumpeng Menoreh di area kebun teh yang dulu sempat hits. Di pintu gerbang Tumpeng Menoreh, sudah ada petugas yang berjaga untuk pembelian tiket masuk. Harganya 50 ribu, sudah temasuk voucher 25 ribu yang dapat ditukar makanan dan minuman. Masih ada jalan sempit (hanya cukup 1 mobil) dan sedikit berliku yang harus di lewati dari gerbang ke lokasi Tumpeng Menoreh. Tapi, kali ini tenang karena ada petugas yang mengarahkan dan lalu lintas diatur sehingga tidak terjadi papasan.

Kira-kira 500 meter dari gerbang, kami sampai di lokasi parkir yang datar dan luas. Oh iya, tiket 50 rb tadi tidak termasuk parkir. Untuk ongkos parkirnya, 10 rb. Dari parkiran, masih harus bejalan kaki lagi sekitar 500 meter an. Tapi, ga akan kerasa karena pemandangan indah banget! Di sediakan lift outdoor juga lhoh untuk manula, difabel dan ibu hamil agar tidak lelah menaiki anak tangga.

Ada 3 lokasi makanan di Tumpeng Menoreh, area Prasmanan, Kopi dan Bakso. Begitu sampai di atas, bau kopinya enak banget, sedepp. Saya pun memesan Vietnam drip tapi kopinya pakai Arabika. Di sini, kopi yang digunakan kopi lokal Kulon Progo, fresh dan asli sedepnya.  Sementara saya di kedai kopi, Liina beli camilan dan soto di area prasmanan. Harga makanannya, termasuk harga wajar untuk ukuran tempat wisata. Makan di sini, berasa makan di atas awan dan disuguhi pemandangan yang biki speechless, lansung lupa sama drama radiator hehehe.

Setelah selesai makan, kami mengambil beberapa foto. Sayangnya, kami belom mandi dan ga siap ootd. Beruntung, di mobil ada 1 outer yang bisa dipakai foto ala-ala. Di sini, kita bisa langsung melihat 3 gunung, Gunung Menoreh, Merapi, dan Merbabu beserta lautan kabutnya! Jika berminat, kita juga bisa glamping lhoh di Tumpeng Menoreh.

 

INFORMASI PENTING

Tiket Masuk:

Rp 50.000,- (Rp 25.000 dapat ditukar dengan makanan)

Hari Besar (Natal & Tahun Baru) Rp 100.000,- (Rp 50.000 dapat ditukar dengan makanan)

Jalur:

Paling aman menggunakan rute dari Jogja,  jalanan sudah aspal. Namun, di beberapa area agak sulit berpapasan sehingga harus bergantian. Sebelum menuju ke sana, pastikan bensin, radiator dan rem aman. Untuk berjaga-jaga, jangan lupa membawa uang cash karena ATM jauh dan tiket masuk dibayar menggunakan uang cash.

You Might Also Like