Kali ini, saya traveling bersama Liina dan Hengky. Liina dari Bintan ke Singapura naik kapal. Saya dan Hengky, naik pesawat dari Bandung. Kami bertiga janjian bertemu di penginapan, Meadows Hostel. Hari pertama di Singapura, kami langsung melaksanakan berbagai aktivitas.
Source : www.thesingaporetouristpass.com.sg
Pesawat pagi dari Bandung tiba sekitar pukul 12 siang, Liina tiba lebih dulu sekitar pukul 11 siang. Di Bandara Changi, kami langsung membeli STP (Singapore Tourist Pass) untuk 3 hari seharga SGD 30. Rincian harganya adalah SGD 20 ditambah SGD 10 sebagai jaminan. Jika sudah selesai menggunakan kartu STP, kartu ini dapat dikembalikan dan uang jaminan juga dikembalikan kepada kita. Lokasi pengembaliannya ada di beberapa tempat. Kami mengembalikan kartu tersebut di Bandara Changi sebelum kembali ke Bandung.
Singapore Tourist Pass (STP) adalah kartu pass untuk menaiki Bus, MRT, dan LRT. Dengan membeli kartu pass ini, kita bisa naik berbagai kendaraan tersebut, tanpa bayar lagi, sepuasnya. Kalau mobilitasnya tinggi, sangat disarankan untuk membeli kartu pass ini. Kalau dalam sehari cuma naik kendaraan 2 atau 3 kali, lebih hemat jika belinya ngeteng.
Source: www.m1.com.sg
Di Changi, ada kios-kios yang menjual sim card. Kami tidak membeli sim card karena memeroleh sim card gratis promo dari hostel. Sim card yang kami dapatkan 3 biji @500 MB valid untuk 7 hari. Penampakanya seperti gambar di atas. Karena sim card diambil di hostel, selama perjalanan Changi-hostel, saya dan Hengky mengandalkan sinyal wifi dan tebak-tebak. Pintarnya, Hengky download Google Maps Offline dan ini sangat membantu. Hehehe.
Lokasi Meadows hostel sedikit jauh tapi tidak terlalu jauh dari stasiun MRT Lavender. Sekitar 15 menit berjalan kaki. Banyak kios-kios makanan di stasiun ini. Ada kios makanan melayu halal yang harga murah banget dan rasanya enak! Beberapa kali, kami membeli makanan disini. Menunya ayam goreng, telor ceplok, mie, dan makanan melayu lainnya.
Meadows
Kami memesan kamar di Meadows via AirBnb. Harganya murah karena terpotong voucher AirBnB saya. Bertiga, dua malam, totalnya Rp 812.549,-. Kalau OTS, per malam per orang SGD 20. Pilihan kami jatuh pada hostel ini karena murah dan memiliki tirai penutup. Jadi, lebih private. Di dalam pod juga ada gantungan baju, lampu, tempat charge, dan meja kecil. Masing-masing orang memiliki satu loker untuk menyimpan koper. Sayangnya, loker tersebut berada di dalam area kamar sehingga agak berisik, terdengar suara orang buka tutup loker. Terlebih, jam tidur masing-masing orang berbeda. Ada yang baru pulang jam 1 malam, ada yang baru keluar jam 3 malam. Yang agak kurang saya suka lagi, adalah tangganya. Saya merasa kesulitan untuk naik turun tangga menuju pod.
Gardens By The Bay
Hari pertama di Singapura, tujuan wisata utama adalah Gardens By The Bay. Singapura mendung hari itu. Kami pikir, tidak akan terlalu masalah jika kami ke sana hari ini karena yang akan kami kunjungi berada di dalam gedung, flower dome dan cloud forest. Tapi, ternyata di luar gedung banyak taman-taman yang bagus dan cimpi untuk foto. Jadilah foto pakai payung sebelum drama payung itu terbang dan terbalik. Untung tidak nyebur ke sungai. Hehehe. Payung tersebut dibeli di Seven Eleven kurang lebih @ SGD 4.
Flower Dome
Tujuan utama kami ke Gardens By The Bay adalah ke Festival Tulip Mania 2018 yang berada di Flower Dome!!! Se-excited itu karena saya pribadi sangat suka festival bunga. Hehehe. Tahun kemarin, saya dan teman saya, Aca, ke festival bunga Fuji Shibazakura di kaki Gunung Fuji dan keren banget!!! Mungkin karena over excited, saya jadi agak kecewa. Lebih lengkap tentang Festival Tulip Mania 2018 dan kenapa agak kecewa saya ulas di sini.
Bunga tulip di festival ini didatangkan langsung dari Belanda dan ditata rapi menyerupai kebun-kebun Bunga tulip di sana. Jenis nya ada banyak sekali dan juga berbagai macam warna. Saat itu, hari Sabtu, pengunjungnya banyak sekali.
Cloud Forest
Di Seberang Flower Dome, ada Cloud Forest. Untuk memasuki Cloud Forest, kita harus keluar dari Flower Dome terlebih dahulu dan scan tiket lagi. Seperti namanya, di Cloud Forest sebagian besar tanamannya merupakan tanaman yang ada di hutan dan agak lembab. Cloud Forest, konsepnya lebih seperti hutan dan ada air mancurnya besar sekali. Di sini, juga ada awan buatan yang keluar setiap beberapa menit sekali.
Ada pojok taman Anggrek di area Cloud Forest. Berbagai macam warna dan jenis tanaman aggrek ada di sini. Lokasi taman ini di dekat lift menuju puncak Cloud Forest. Oh iya, walking area di Cloud Forest panjang sekali. Dari puncak Cloud forest, kita bisa menuruni walking area sambil melihat pemandangan di Clound Forest ataupun laut dan gedung di sekitaran Gardens by The Bay.
Giant Tree
Singapore sudah gelap ketika kami keluar dari Cloud Forest sekitar pukul 8 malam. Destinasi selanjutnya adalah Supertree Groove yang bernyanyi dan menarikan lampu warna warni. Walaupun agak telat, kami masih sempat menikmati acara tersebut. Orang-orang sudah berkumpul di sekitar area Supertree Groove. Kami pun harus nyempil-nyempil di area kerumunan agar mendapatkan pemandangan yang bagus. Oh iya, pertunjukan ini gratis dan berlangsung sekitar 30 menit.
Lampu yang tampak mengalung di Supertree Groove itu adalah OCBC Sky Walk. Untuk melewati Sky Walk ini harus bayar SGD8.
China Town
Sepulang dari Gardens by The Bay, pukul 9.30 malam, kami ke China Town. Di sini, kami berkeliling-keliling melihat souvenir-souvenir yang kira-kira akan dibeli. Saat itu beberapa toko tutup, mungkin karena ke sana terlalu malam. Area China Town juga sedang direnovasi di beberapa titik. Di sini, kami tidak membeli apa-apa. Hanya melihat-lihat saja lalu pulang ke Hostel.